Senin, 13 Oktober 2014

Sejarah Majapahit yang Tertulis*

 Disini saya akan membahas sedikit tentang Kitab yang terbit pada masa Majapahit, inilah sekilas uraiannya..


  • Kitab Negarakertagama

            Dalam kitab  Negarakertagama karangan dari Mpu Prapanca (1365) disebutkan di dalamnya terdapat istilah Pancasila, disini Pancasila diartikan sebagai lima perintah yang berisi lima larangan, yakni sebagai berikut :
1) Dilarang melakukan kekerasan.
2) Dilarang mencuri.
3) Dilarang berjiwa dengki.
4) Dilarang berbohong.
5) Dilarang mabuk karena minuman keras.
Ditulis pada saat kerajaan Majapahit masih berdiri di bawah pemerintahan Sri Rajasanagara (Hayam Wuruk).

  • Kitab Sutasoma
            Kitab Sutasoma digubah oleh Mpu Tantular dalam bentuk kakawin (syair) pada masa puncak kejayaan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk (1350 – 1389). Kitab yang berupa lembaran-lembaran lontar ini demikian masyhur dalam khazanah sejarah negeri ini karena pada pupuh ke-139 (bait V) terdapat sebaris kalimat yang kemudian disunting oleh para ‘founding fathers’ republik ini untuk dijadikan motto dalam Garuda Pancasila lambang Negara RI. Bait yang memuat kalimat tersebut selengkapnya berbunyi:

Hyāng Buddha tanpāhi Çiva rajādeva
Rwāneka dhātu vinuvus vara Buddha Visvā,
Bhimukti rakva ring apan kenā parvvanosĕn,
Mangka ng Jinatvā kalavan Çivatatva tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan bebasnya:
Hyang Buddha tiada berbeda dengan Syiwa Mahadewa
Keduanya itu merupakan sesuatu yang satu
Tiada mungkin memisahkan satu dengan lainnya
Karena hyang agama Buddha dan hyang agama Syiwa sesungguhnya tunggal
Keduanya memang hanya satu, tiada dharma (hukum) yang mendua.
Dengan demikian pernyataan bhinneka tunggal ika tersebut sebenarnya merupakan bagian amat kecil dari buah karya Mpu Tantular

Tidak ada komentar:

Posting Komentar